Jumat, 30 September 2011

Rapatkan Barisan dan Satukan Tujuan

Islam adalah agama yang paling sempurna, agama islam bisa mengajarkan kepada kita bagaimana kita berprilaku dengan baik, berbicara dengan sopan, dan beradab serta dapat membangun peradaban. Ajaran Islam bukan hanya mengajarkan kepada kita untuk mempunyai akhlakul karimah saja, tapi Islam dapat mengajarkan bagaimana cara kita berdakwah, berpolitik, dan membangun perekonomian yang baik. Ini bisa terbukti jika kita melihat tarikh Nabi Muhammad Saw. Salah satunya ketika Rasulullah Saw membangun masyarakat kota Madinah dengan mempersaudarakan kaum Muslimin yaitu antara kaum Muhajirin dan kaum Anshar, ini terjadi ketika Sa'ad berkata kepada Abdurrahman bin Auf, yaitu sebagai berikut:

Sa'ad berkata," Saya orang Anshar yang kaya, saya akan bagi dua harta saya, dan saya memiliki dua istri, yang mana yang kamu suka, sebutkan saja, saya akan menceraikannya dan jika telah selesai masa iddahnya, maka nikahilah." Namun, dengan santun Abdurrahman bin Aauf menjawab," Semoga Allah memberkahimu dan hartamu. Mohon tunjukan kepada saya dimana pasar Madinah?". Lalu Sa'ad menunjukan kepadanya pasar Bani Qainuqa untuk melakukan kegiatan perdagangan disana, dan tak berapa lama dia sudah dapat menghasilkan keuntungan yang besar (lihat. Sejarah Hidup Dan Perjuangan Rasulullah, karangan: Syeikh Syafiyyur-Rahman Mubarakfury) dan masih banyak lagi prestasi yang dicapai oleh Rasulullah Saw.

Namun, faktanya sekarang umat Islam, khususnya di Indonesia dijadikan sebagai boneka oleh orang-orang yahudi dan nashrani, mereka mempermainkan umat Islam melalui budaya, ideologi, faham, dan politik yang mencengkram secara perlahan, yaitu dengan cara mensosialisasikan program mereka melalui media masa. Salah satunya film-film dan televisi. Karena, film-film dan acara televisi telah dijadikan alat untuk mensosialisasikan ide-ide freemason. Mereka dengan sangat halus masuk dan menguasai pikiran manusia diseluruh dunia dalam bentuk cerita-cerita film yang dikemas sangat menarik. (lihat. Kebangkitan Freemason dan Zionis di Indonesia, karangan Herry Nurdi). Oleh sebab itu siapa yang menjadi korban? maka jawabannya adalah umat Islam sendiri. Kita sebagai umat Islam harus terbangun dari tidur yang sedang dininabobokan oleh orang-orang yahudi, karena mereka tidak akan pernah ridha sampai kapanpun kepada umat Islam yang konsisten terhadap ajarannya yang murni yaitu Quran dan Sunnah, sebagaimana dalam firman-Nya.


" Dan tidak akan pernah merasa ridha orang-orang yahudi dan nashrani kepada mu (Muhammad) sampai kamu mengikuti millah mereka." (Al-Baqarah: 120). Ibnu Katsir menjelaskan di dalam tafsirnya mengenai ayat tersebut," Tidak akan merasa ridha wahai Muhammad orang-orang yahudi dan nashrani kepada mu selama-lamanya. (lihat. Ibnu Katsir jilid I)


Kemudian dari aspek pendidikan, umat islam sudah didoktrin oleh orang belanda agar kita jauh dari ajaran islam dengan menawarkan pendidikan yang menjanjikan pekerjaan. Mereka mensosialisasikannya lewat sepanduk-sepanduk, iklan-iklan, dan koran-koran, dengan menuliskan kalimat "Mudah Bekerja". Kalau kita  berpikir sejenak dan bertanya kepada hati kita, kemana dan dimana kita akan bekerja? Lalu kepada siapa kita akan bekerja? apakah kepada orang-orang Islam atau kepada orang-orang yang akan menghancurkan Islam? Ini menjadi tugas kita untuk memperbaiki tujuan hidup kita di dunia ini, khususnya orang tua yang sangat berpengaruh dalam kesehariannya, dalam mendidik putra-putrinya. Orang tua harus mengarahkan mereka kepada pendidikan yang mayoritasnya mengajarkan pendidikan agama, dengan pendidikan agama diharapkan generasi-generasi yang akan datang bukan hanya pintar dan cerdas saja, tapi memiliki etika dan adab kepada orang tua khususnya, dan kepada masyarakat umumnya.


Langkah awal untuk memperbaiki pribadi-pribadi umat Islam, yaitu dengan merapatkan barisan dan menyetukan tujuan. Dengan merapatkan barisan kita selaku umat Islam harus membangun ukhwah islamiiya dan ukhwah imaniyyah, setiap perselisihan yang ada di umat Islam, kita selesaikan dengan cara bermusyawarah serta kita kembali kepada Qur'an dan Sunnah, sebagaimana dalam firman-Nya:
" Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan ta'atilah Rasul, dan Ulil Amri diantara kamu. Kemudian jika kamu berselisisih (berbeda pendapat) maka kembalikanlah kepada Allah dan Rasul-Nya (Qur'an dan Sunnah)..." (An-Nisa: 59).
Kita juga harus bersikap ramah, sopan santun kepada sesama umat Islam, tolong -menolong dan saling menasihati. Seperti firman Allah Swt," Muhammad adalah utusan Allah, dan orang-orang yang bersama dengan dia bersikap keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka (umat Islam).. ..."(Al-Fath: 29).
Selanjutnya, sesudah barisan rapat dan rapih, maka kita semua harus menyatukan tujuan kita, yaitu mendapat ridha Allah dan mengharap Wajah-Nya, karena kita diciptakan di dunia ini hanya untuk beribadah kepada-Nya, kita belajar bukan untuk mendapat GELAR, kita bekerja bukan untuk mendapat hasil semata, tapi itu semua kita jadikan sebagai alat untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt dan beribadah kapada-Nya." Dan tidaklah kami menciptakan Jin dan Manusia keciali hanya untuk beribadah kepada-Ku." (Az-Zariyat: 56). Syeikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata," Ibadah adalah taat kepada Allah dengan melaksanakan perintah-perintah-Nya berdasarkan lisan-lisan para Rasul. (Fathul Majid. hal. 17, cet. Darul Fayaha)

Dengan begitu akan tercipta Masyarakat kaum Anshar dan Muhajirin, yang keduanya saling membantu serta rela memberikan apa yang ada pada dirinya untuk saudaranya. Mereka mencintai saudaranya seperti mereka mencintai dirinya sendiri. Ini menunjukan kesempurnaan iman mereka, yang tercantum dalam sabda Nabi Saw," Tidak sempurna iman seseorang diantara kalian sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinay sendiri." (Shahih Bukhari. no. 13 dalam Kitabul Iman). 
Maka dengan merapatkan barisan dan menyatukan tujuan, akan membentuk barisan-barisan yang teratur serta membangun kekuatan yang kokoh untuk berjihad di jalan Allah Swt. Wal hasil.... kita tak akan mudah dikalahkan oleh musuh, serta Allah akan menyukai kita," Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang dijalan-Nya dalam barisan-barisan yang teratur, mereka seakan-akan seperti satu bangunan yang tersusun kokoh." (As-Shaf:4)
Wallahu A'lam. Saeful js * Ditulis pada tanggal 29 april 2011 dengan sedikit revisi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar